
Situng Jaga Kepercayaan Publik Hingga Antisipasi Konflik
Tangerang, kpu.go.id – Sistem Informasi Perhitungan (Situng) kembali digunakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018. Tidak hanya membawa pesan sebagai penyampai hasil pemilihan yang cepat dan akurat kepada peserta, masyarakat serta pemerintah, Situng juga menjaga kepercayaan publik hingga mengantisipasi konflik pasca penghitungan suara.
Situng didesain terstruktur dan berjenjang dapat menjadi pegangan bagi semua pihak yang ingin mengawal hasil pemilihan mulai dari tempat pemungutan suara (TPS) hingga rekap ditingkat kabupaten/kota dan provinsi. Situng juga dapat mendeteksi dengan cepat apabila ada pihak-pihak yang ingin mengubah hasil pilkada. “Jadi Situng membuat pilkada dipercaya publik tidak hanya proses tapi juga kepada penyelenggara,” ujar Ketua KPU Arief Budiman saat membuka pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Situng Gelombang III yang digelar di Hotel Horison Tangerang, Senin (30/4/2018).
Dengan realitas ini maka tidak heran bagi daerah yang menerapkan Situng dengan benar dapat mengantisipasi gejolak pasca penghitungan suara. Hal tersebut sudah terbukti pada pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017 dimana persaingan yang ketat antar pasangan calon dapat mencair dengan hasil pilkada melalui proses penginputan Situng yang berjalan cepat dan akurat. Semua peserta akhirnya dapat menerima hasil tanpa adanya protes maupun keberatan. “Putaran pertama 2x24 jam 13 ribu TPS sudah selesai, begitu juga putaran dua, 1x24 jam rekap situng selesai. Apa yang terjadi, pasca KPU DKI mengumumkan tidak ada protes, berkelahi, semua menerima,” kata Arief.
Sebelumnya Arief juga menjawab keraguan yang kerap muncul dari penerapan Situng, seperti tidak adanya norma di Undang-undang (UU) yang mengatur sistem informasi ini. Menurut dia Situng memang dibuat untuk mengawal proses rekapitulasi berjenjang agar tetap pada koridor yang berlaku. “Memang hasil Situng tidak digunakan sebagai bahan rekapitulasi (yang digunakan hasil manual) tapi ini penting untuk mengontrol kerja kita,” jelas Arief.
Diakhir sambutannya, Arief berharap agar acara yang akan berlangsung hingga Selasa (1/5) ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh peserta, khususnya untuk memperdalam pemahaman tentang situng. “Karena kepercayaan terhadap penyelenggara itu nomor satu. Kalau sudah tidak percaya kepada penyelenggara maka akan luluh lantah, runtuh semua. Dan dampaknya pada proses, hasil dan penyelenggara itu sendiri. Bahkan kepada kepala daerah yang terpilih,” tambah Arief.
Sementara itu Wakil Kepala Biro Teknis dan Hupmas Sekretariat Jenderal KPU, Supriatna mengatakan tujuan dari pelaksanaan Bimtek Situng Gelombang III adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada penyelenggara ditingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk cakap dalam menggunakan sistem ini. Dia juga menginformasikan bahwa jumlah peserta untuk kegiatan Bimtek Situng Gelombang III mencapai 280 orang terdiri dari komisioner dan operator situng.